
Install Java JDK
Di antara sekian banyak bahasa pemograman, Java salah satu bahasa pemograman yang dinilai paling ribet. Bukan hanya soal syntax bahasanya yang ‘menakutkan’, keribetan Java dimulai sejak proses installasi Java itu sendiri.
Walaupun begitu, bahasa Java hasil kreasi James Gosling yang terkenal dengan jargon “Write Once, Run Anywhere” merupakan bahasa pemograman paling powerful, tingkat keamanan paling tinggi dan yang paling banyak digunakan saat ini, salah satunya Android.

Tujuan dari pembahasan tutorial ini untuk menjelaskan cara simpel install Java dengan banyak versi demi keperluan belajar bahasa pemograman Java atau bahasa pemograman Kotlin.
Sebelumnya ada banyak cara untuk setup environment Java di OS Windows, macOS dan Linux berserta turunannya.
Salah satu cara paling mudah, cukup install tooling IDE seperti Android Studio, IntelliJ IDEA Community Edition, Netbeans dan lain-lain ada banyak.
Di sini, kita tidak membahas cara install IDE Java yang berat berat itu, karena proses install app IDE itu mudah sekali, cukup download-run-click-next-next-done.
Berikut step by step Install Java JDK 2022 versi JDK 18, JDK 19 atau versi yang lebih lama secara manual.
Step 1 — Download Paket Java JDK
Klik tautan jdk.java.net untuk mendownload binary Java dan Javac yang sudah dibundle dalam satu paket yang bernama JDK.

Silahkan download versi JDK sesuai dengan Dekstop masing-masing, boleh pilih JDK 18, JDK 19 atau JDK 20—saat tutorial ini ditulis Java versi 20 masih belum final—atau boleh juga mendownload versi sebelumnya dari menu arsip Java JDK yang sudah pernah dirilis.
Step 2 — Extrak Isi Paket Java JDK
Setelah berhasil download, ekstrak file openjdk-18.0.2.1_macos-x64_bin.tar.gz
ke drive mana saja yang kalian suka.
Dalam praktek ini, saya menggunakan macOS, hasil ekstraksi menjadi sebuah folder bernamajdk-18.0.2.1.jdk
saya tempatkan di dalam direktori /usr/local/java/
Perintah untuk melakukan ekstrak file .tar.gz
via Terminal sebagi berikut:
$ sudo tar -xzvf openjdk-18.0.2.1_macos-x64_bin.tar.gz -C /usr/local/java/
$ sudo tar -xzvf openjdk-19.0.1_macos-x64_bin.tar.gz -C /usr/local/java/
Hasil akhir proses ektraksi tampak seperti berikut ini:
/usr/local/java/
├── jdk-10.0.2.jdk
├── jdk-11.0.2.jdk
├── jdk-16.0.2.jdk
├── jdk-17.0.2.jdk
├── jdk-18.0.2.1.jdk
└── jdk-19.0.1.jdk
Step 3 — Setting Java JDK PATH Environment
Berikutnya, tambahkan satu-dua baris kode PATH direktori lokasi file binari Java yang telah berhasil di ektrak ke dalam PATH environment variable sistem operasi.
Kalau sistem macOS dan Linux, lokasi PATH environment ditempatkan dalam sebuah file ~/.bash_profile
. Untuk mengakses file tersebut lewat jendela Terminal
melalui editor nano
atau vim
dengan mengetik perintah:
$ nano ~/.bash_profile
Tambahkan dua baris kode berikut ini, pastikan versi direktori JDK sesuai dengan nama folder yang mau dipakai.
export JAVA_HOME="/usr/local/java/jdk-18.0.2.1.jdk/Contents/Home"
export PATH="$JAVA_HOME/bin:$PATH"
Untuk downgrade versi Java kebawah atau mau update ke versi Java terbaru, cukup edit kembali file ini dengan mengganti nama direktori instalasi sesuai project Java.
Untuk menyimpan hasil perubahan editor Nano, tekan Ctrl + O
dan untuk keluar dari editor Nano, tekan Ctrl + x
.

Cara setting Java PATH Environment variable sistem Windows 10, tekan tombol Windows -> di kolom search ketik ’env’. Kemudian akan muncul dan klik 'Edit the system environment variable'
.
Di dalam kotak dialok System Properties klik tombol Environment Variables… di sudut kanan bawah.
Didalam kotak dialok Environment Variables, pada kolom bagian bawah System Variables, cari dan klik variable PATH lalu klik tombol Edit… kemudian muncul kotak dialok Edit environment variable, selanjutnya klik tombol New, lalu paste lokasi path direktori instalasi Java, misalnya C:\Program File\Java\jdk-18.0.2.1.jdk\Contents\Home\bin
, jangan lupa klik Ok Ok Ok semua. Done.
Cara setting PATH environtment Windows 7, sama langkah-langkahnya seperti dalam posting ini.
Step 4 — Testing run Java JDK
Untuk mengetahui berhasil tidaknya install Java secara manual, atau install Java via macOS homebrew, dengan mengetik perintah berikut:
$ java -version
Bila responds output Terminal menjawab:
openjdk version "18.0.2.1" 2022-08-18
OpenJDK Runtime Environment (build 18.0.2.1+1-1)
OpenJDK 64-Bit Server VM (build 18.0.2.1+1-1, mixed mode, sharing)
Sudah bisa dipastikan proses instalasi Java berhasil.
Berikutnya, test juga versi Javac.
$ javac -version
Responds output berhasil akan tampil begini:
javac 18.0.2.1
Tada… Proses install Java sudah berhasil. What next…
Sebelum lanjut test code println
“Hello World” ada baiknya setup Java development di VSCode atau yang tak mau ribet bisa install salah satu IDE Java seperti IntelliJ IDEA atau Netbeans.
Nah.. Yang masih penasaran dengan pernyataan di awal tulisan ini: Yang ribet saat install Java apanya?
Ini dia, istilah-istilah komponen Java yang baru saja kita lewati dan pasti diantara para newbie bahasa Java bertanya tanya dengan apa itu JDK, JVM, JRE dan IDE kan?
Berikut penjelasannya.
1. Apa itu Java JDK?
JDK akronim dari Java Development Kit adalah paket perangkat lunak yang didalamnya berisi JVM dan JRE. Makin tambah bingung toh?
Intinya begini, JDK yang baru saja berhasil kita install di atas merupakan inti dari pada Java itu sendiri. Coba intip lebih dalam isi direktori jdk-18.0.2.1.jdk/Contents/Home/bin
akan ketemu dengan banyak file bin atau exe, salah duanya yaitu file java
dan javac
. Selain itu ada file-file library dan modul pendukung untuk keperluan pemograman bahasa Java atau bahasa Kotlin.
2. Apa itu Java JRE?
JRE akronim dari Java Runtime Environment adalah perangkat lunak yang didalamnya berisi JVM + Compiler, Debuger JavaDoc etc. JRE underlying yang menghubungkan antara program Java dengan Operating Sistem.
3. Apa itu Java JVM?
JVM akronim dari Java Virtual Machine adalah sebuah mersin virtual yang bertidak untuk mengeksekusi bytecode program Java yang telah dicompile. Bytecode Java hanya dapat berjalan di JVM. Secara spesifik, JVM adalah back-end yang berkomunikasi antara platform Java dengan hardware yang mendasarinya.
4. Apa itu Java IDE?
IDE akronim dari Integrated Development Environment sebuah aplikasi GUI paket lengkap JDK + JRE + JVM untuk coding source kode Java, memudahkan dalam mengorganisasi file folder package, menjalankan hasil kompilasi dari satu tool aplikasi, seperti Android Studio, IntelliJ IDEA, Netbeans dan lain-lain.
5. Apa itu Java SE?
Java SE (Standard Edition) adalah starter kit standar pemograman bahasa Java untuk membuat aplikasi Java dengan kebutuhan standard, baik itu website ataupun app desktop. Java SE bersifat open source dengan paket bundle OpenJDK . Selain dari Java SE ada Java EE (Enterprise Edition) untuk pengembang Java kelas perusaahaan.
Kesimpulan
- Bila ingin sekedar mecoba coding bahasa Java, dan mempelajari cara kerja sistem pemograman Java dan Kotlin maka install JDK.
- Kalau mau fokus coding bikin app Java, milsanya membuat app Android, wajib install paket lengkap IDE.
- Saya mau run app Java saja tampa pusing mikirin cara kerja sistem Java atau coding, seperti main game Minecraft, cukup install JRE saja.
- Dan bila ingin belajar coding Java tampa ribet setting PATH setelah install Java, pilih saja Java SE.
Comment
comments powered by Disqus